Sabtu, 19 September 2009

Ini pun akan berlalu

"Ini pun akan berlalu” (Pkh 1:3-4, Petrus 1:24-25)Alkitab mengatakan bahwa Salomo adalah raja yang paling berhikmat, yang pernah hidup di bumi ini. Menurut cerita atau tradisi orang Yahudi, suatu kali raja Salomo memanggil seorang tukang cincin untuk datang menghadapnya. Raja Israel itu meminta si tukang cincin itu untuk membuat suatu cicncin khusus baginya, cincin yang bertuliskan kalimat yang benar dan tepat di segala situasi. Cukup lama, si tukang cincin datang membawa karyanya kehadapan raja Salomo. Raja Salomo sangat senang menerima cincin yang bertuliskan, “ini pun akan berlalu.” Ketika raja Salomo berhadapan dengan banyak masalah, maka ia akan memandang cincin yang tersemat di jarinya itu. Kemudian dia mendapat semangat dari kata-kata, “ini pun akan berlalu.” Ketika raja Salomo mendapatkan upeti berupa barang-barang yang berharga dari kerajaan-kerajaan yang ingin bersahabat dengan kerajaan yang dipimpinnya, ia akan kembali menatap cincinnya. “ini pun akan berlalu,” katanya dalam hati. Ketika hadir dalam jamuan pesta yang sangat mewah, raja Salomo kembali menatap cincinnya. “ini pun akan berlalu.” Baik masalah, kekayaan maupun kenikmatan dunia ini akan berlalu, itulah pesan raja Salomo kepada kita. “untuk segala sesuatu adanya masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.” (pkh 3:5) Memang untuk segala sesuatu adanya masanya. Untuk masalah atau krisis yang sangat besarpun, pasti ada waktu yang tepat untuk berakhir. Jadi kita tidak perlu berputus asa ketika berhadapan dengan masalah besar, karena Tuhan menyediakan jalan keluar yang tepat pada waktunya ( I kor 10:3). Jika saat ini kita mengalami rentetan musibah seperti yang dialami Ayub, dimana dalam sekejap mata ia kehilangan anak-anak dan semua kekayaan yang dimilikinya, maka kita harus percaya bahwa ada saat yang tepat dimana Tuhan akan memulihkan segala sesuatunya. Tuhan memulihkan kekayaan Ayub pada waktu yang tepat, ketika hati dan motifasi Ayub telah teruji murni. Jika semua harta, keindahan, kesenangan atau apa yang kita sukai didunia ini akan berlalu karena bersifat fana, itu berarti kita harus mencari dan mengejar sesuatu yang bersifat kekal.
Rick Warren mengatakan bahwa kehidupan didunia ini hanyalah geladi bersih sebelum pelaksanaan hidup yang sesunggugnya. Kita akan menghabiskan waktu yang lebih banyak setelah kematian kita nanti, yaitu di dalam masa kekekalan. Karena itu baiklah kita mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kekal. Ketika kita hidup dengan pertimbangan kekekalan, maka nilai-nilai dan langkah dalam hidup kita akan berubah. Karena itu janganlah kita terfokus pada keinginan untuk mengejar kekayaan, kehormatan atau kedudukan semata, biarlah kita mencari perkara yang kekal. Apa perkara yang kekal? Yaitu perkara-perkara yang berkaitan dengan Kerajaan Allah. Kejarlah itu!Allah menanamkan naluri kekekalan di hati setiap ciptaanNya, itulah sebabnya kita merindukan kehidupan yang kekal. “suatu beban berat yang dipikul dengan senang hati akan menjadi ringan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar